Thursday, May 16, 2024

Analisis Film "BULLY" (2011)


sumber: imdb.com

sumber : TrailerChan


I. Gambaran Permasalahan Subjek

  • Tyler Long

Tyler, seorang siswa yang berusia 17 tahun mendapat perlakuan bully dari teman-teman di sekolahnya. Teman-temannya membobol loker milik Tyler dan mengambil pakaiannya saat Tyler sedang mandi setelah pelajaran olahraga. Hal tersebut membuat Tyler terpaksa harus meninggalkan tempat olahraga dalam keadaan telanjang, yang kemudian teman-temannya mengolok-olok Tyler dan mendorongnya hingga terbentur ke arah loker. Lalu saat sedang buang air kecil di wc, temannya tiba-tiba mendorong Tyler hingga air seni-nya mengenai celananya, membuat Tyler tampak seperti orang yang habis mengompol. Berbagai peristiwa yang dialami Tyler tersebut membuatnya memutuskan untuk melakukan bunuh diri. Ayah Tyler menemukan tubuh Tyler dalam keadaan tergantung di lemari dan meninggalkan sebuah catatan di tempat tidurnya.

  • Alex Libby

Alex yang berusia 12 tahun, di diagnosis memiliki sindrom asperger, yang membuatnya mendapatkan julukan fish face (wajah ikan) dari teman-teman di sekolahnya. Terdapat scene saat di dalam bus sekolah, Alex bertanya kepada teman sebangkunya “apakah kau temanku?” namun temannya berbalik menjawab dengan kasar dan mengancamnya dengan berkata bahwa besok dirinya akan membawa pisau untuk menyakiti Alex. Di hari berikutnya, ketika Alex hendak menaiki bus sekolah, Alex tiba-tiba di pukul oleh temannya dan ketika Alex hendak duduk di kursi, temannya langsung membentak dan menyuruh Alex untuk pindah ke kursi lain. Saat berada di sekolah, Alex juga kerapkali dipukul oleh teman-temannya terutama pada bagian rahangnya, dicekik hingga dengan sengaja mendorong Alex sampai barang-barangnya jatuh dan mengambilnya secara paksa. Alex juga pernah mengalami pengalaman "hampir ditusuk" dengan sesuatu seperti pensil atau ballpoint oleh temannya. Lalu salah satu teman Alex yang bernama Teddy pernah mendatangi Alex dan menjadikan kepala Alex sebagai tempat duduk saat berada di dalam bus.

  • Kelby Johnson

Kelby, seorang gadis yang berusia 16 tahun yang mengenali dirinya sebagai seorang lesbian. Kelby mengatakan bahwa dia tidak diterima dimanapun bahkan digereja tempatnya beribadah sekalipun. Dulu tetangga Kelby memiliki sikap yang ramah kepadanya, namun sekarang Kelby merasa diabaikan, bahkan enggan hanya untuk sekedar melambaikan tangan. Kelby merasa dirinya tidak diterima di lingkungannya, terdapat scene dimana sekelompok anak laki-laki memukulnya dengan minivan saat berpapasan dengan Kelby dijalan. Kelby juga mengakui bahwa dirinya pernah melukai diri sendiri, hingga melakukan percobaan bunuh diri sebanyak tiga kali. Di sekolah, Kelby pernah mendapatkan surat di lokernya yang berisi tulisan “Faggot are not welcomed here.” (Gay tidak diterima disini). Guru Kelby juga sering menjadikannya sebagai bahan lelucon mengenai bahasan Gay, gurunya bercerita tentang bagaimana jika orang-orang membakar kaum homoseksualitas di depan kelas dan semua siswa tertawa ke arah Kelby.

  • Ja'meya Jackson

Ja’meya, seorang gadis berkulit hitam yang berusia 14 tahun, merupakan siswa teladan dan pemain basket. Ja’meya merasa bahwa teman-temannya sedang melawan kehadirannya. Ja’meya dipanggil bodoh, dilempari barang-barang kearahnya dan ditertawakan oleh seluruh teman-temannya. Karena tidak tahan terus-menerus mendapatkan perlakuan tersebut, suatu hari Ja'meya membawa pistol milik ibunya, dengan tujuan untuk menakut-nakuti teman-teman yang menggangunya di sekolah. Cara tersebut berhasil, semua temannya merasa takut dan meninggalkan Ja'meya. Sayangnya perbuatan membela diri Ja’meya tersebut membuatnya harus ditangkap oleh polisi yang memborgol tangannya.

  • Ty Field Smilley

Ty, seorang anak laki-laki berusia 11 tahun, yang mengakhiri hidupnya karena merasa putus asa dengan kehidupannya akibat mendapatkan perlakuan bullying dari teman-temannya. Keluarganya mengatakan bahwa saat masih hidup Ty kerapkali menyalahkan dirinya sendiri. Di sekolah, Ty didorong oleh teman-temannya hingga terbentur ke arah loker. Ty hanya membalas perlakuan tersebut dengan tersenyum dan berjalan meninggalkan teman-temannya.

  • Cody

Cody merupakan siswa laki-laki yang diolok-olok dengan sebutan homo oleh teman-temannya di sekolah. Cody merasa hatinya hancur atas olok-olokan tersebut tanpa alasan yang jelas.

  • Cole

Cole seorang siswa laki-laki yang selalu dipanggil “Pussy” oleh salah satu temannya. Cole sudah berusaha untuk menjauh dari temannya tersebut, namun temannya selalu mengikuti kemanapun Cole pergi. Cole pernah didorong hingga membentur dinding dan beberapa kali mendapatkan ancaman dari temannya seperti akan dipatahkan lengannya, dibunuh, ditikam dan ditembak dengan pistol.

II. Identifikasi Permasalahan

Bullying adalah penggunaan agresi secara individu atau kelompok yang merasa lebih kuat dari pada korban karena memiliki fisik ataupun mental yang lebih lemah dan dilakukan secara berulang-ulang tanpa adanya perlawanan dengan tujuan membuat korban menderita. Perilaku bullying terbagi menjadi 3 aspek yang diambil dari teori Barbara Coloroso (2006) yakni bullying verbal, bullying fisik, bullying relasional. Ketiga jenis bullying ini dipilih kategorisasinya sesuai dengan konten-konten pesan bullying yang terdapat dalam film Bully.

  • Bullying Verbal. Bentuk penindasan yang paling umum digunakan, baik oleh anak perempuan maupun anak laki-laki. Selain itu, dapat dilakukan dihadapan orang dewasa maupun teman sebaya, tanpa terdeteksi.

  1. Memfitnah: Perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran yang disebarluaskan kepada orang-orang disekitar korban dengan tujuan menjelekkan korban.
  2. Kritik kejam: Memberi kecaman atau tanggapan menggunakan kata-kata yang kasar dan kejam bertujuan untuk menyerang perasaan korban.
  3. Penghinaan: Pemberian julukkan yang bersifat menghina, pandangan rendah atau tidak penting yang ditujukkan kepada korban.
  4. Perampasan barang-barang: Meminta secara paksa uang atau barang-barang milik korban dengan cara mengancam secara verbal, yang kemudian dilanjutkan dengan tindakan.

  • Bullying Fisik. Penindasan fisik merupakan jenis bullying yang paling tampak dan paling dapat diidentifikasi diantara bentuk-bentuk penindasan lainnya.

  1. Memukuli: Menghajar atau memukul menggunakan suatu benda atau hanya tangan dengan kekuatan yang dapat menyakiti fisik korban secara berulang kali.
  2. Mencekik: Menjepit erat-erat, mencekam, menekan leher hingga membuat korban kesulitan atau bahkan tidak dapat bernafas.
  3. Menendang: Menyepak atau mendorong dengan menggunakan kaki hingga membuat korban tersungkur atau jatuh.
  4. Menampar: Memukul korban dengan menggunakan telapak tangan, biasanya dilakukan di muka.

  • Bullying RelasionalJenis ini paling sulit terdeteksi jika hanya dilihat dari luar. Penindasan sosial adalah pelemahan harga diri korban penindasan yang dilakukan secara sistematis.

  1. Pengabaian: Perbuatan mengabaikan, tidak meperdulikan atau tidak mementingkan keberadaan korban dengan sengaja.
  2. Pengucilan: Usaha pelaku untuk mengeluarkan atau membuang korban dari lingkungannya, seperti lingkungan pertemanan, persahabatan, persekutuan dengan tujuan membuat korban merasa sendirian karena tidak memiliki siapapun.
  3. Lirikan mata: Melihat korban dengan tatapan yang mengintimidasi, sinis, mengejek, memandang rendah atau meragukan.
  4. Tawa mengejek: Menertawai korban dengan tujuan mengejek atau mengolok-olok.

III. Analisis Dengan Teknik FACT

Dalam proses penggalian informasi terkait permasalahan bullying, tentunya akan terdapat banyak faktor penyebab yang akan sulit digali apabila hanya melihat dari faktor luar saja, banyak individu yang tidak menyadari bahwa pengalaman yang dialaminya mengarah pada tindakan bullying, maupun pelaku yang tidak menyadari bahwa tindakannya tersebut merupakan bullying. Oleh karena itu, teknik penggalian data dengan wawancara dapat dilakukan dengan tujuan agar dapat membantu memperoleh informasi yang mendalam tentang kondisi psikologis maupun fisik korban, dan juga dapat mengidentifikasi latar belakang dari tindakan bullying yang dilakukan oleh pelaku terhadap korban. Probing digunakan untuk dapat menggali informasi secara lebih mendalam agar mendapatkan gambaran detail tentang permasalahan. Salah satu acuan dalam penyusunan pertanyaan yang akan digunakan dalam Probing yaitu FACT (Feeling, Action, Context, Thinking).

        A. RAPPORT

        B. ASSESMENT (Menggali Informasi Lebih Mendalam)

        C. BULLYING VERBAL

  • Memiftnah

  • Kritik kejam

  • Penghinaan

  • Perampasan barang-barang

        D. BULLYING FISIK

  • Memukuli

  • Mencekik

  • Menendang

  • Menampar

        E. BULLYING RELASIONAL

  • Pengabaian

  • Pengucilan

  • Lirikan mata

  • Tawa mengejek



Kritik, saran maupun pujian tentunya akan sangat membantu penulis agar terus semangat 
dalam meningkatkan kemampuan untuk dapat membuat tulisan yang lebih baik kedepannya.
Terima kasih dan Semoga bermanfaat.
- Merinta Wira A

Referensi :

https://www.rogerebert.com/reviews/bully-2012

https://slate.com/news-and-politics/2012/03/bully-documentary-lee-hirschs-film-dangerously-oversimplifies-the-connection-between-bullying-and-suicide.html

https://www.npr.org/2012/03/29/149629170/bully-a-provocative-and-essential-documentary

https://www.jacksonville.com/story/entertainment/local/2012/04/20/movie-review-bully-lee-hirsch-and-his-documentary/15869229007/

https://dewey.petra.ac.id/repository/jiunkpe/jiunkpe/s1/ikom/2020/jiunkpe-is-s1-2020-5141404946401-analisis-chapter3.pdf. 

https://core.ac.uk/download/pdf/287122159.pdf

https://repository.usd.ac.id/6242/

https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/13141/

No comments:

Post a Comment