Sunday, July 28, 2024

Analisis Film "SPLIT" (2016)


Psychologist session with Barry/Dennis Personality


I. Gambaran Permasalahan Subjek

Film ini bercerita tentang seorang pria bernama Kevin Wendell Crumb, yang diketahui memiliki lebih dari satu wujud kepribadian dalam dirinya, yakni sebanyak 23 kepribadian. Kevin menderita gangguan mental yang disebut dengan Dissociative Identity Disorder (DID) atau kepribadian ganda. Gangguan kepribadian ini mulai muncul akibat dari pengalaman traumatis yang dialami oleh Kevin di masa kecil. Dalam film ini terdapat 5 wujud kepribadian kevin yang lebih dominan sering muncul, yaitu:

  1. Barry: merupakan karakter yang suka menggambar atau mendesain pakaian wanita. Barry memiliki kekuasaan untuk menentukan giliran wujud kepribadian mana yang berhak mendapatkan cahaya (mengambil alih tubuh Kevin). Barry juga merupakan satu-satunya karakter yang ada dalam diri kevin yang rela dihilangkan dari dalam diri Kevin, salah satunya mengupayakan kesembuhan Kevin dengan pergi ke psikiater, diperlihatkan dalam beberapa scene film Barry selalu rutin mengunjungi seorang psikiater bernama Dr. Fletchter untuk berkonsultasi mengenai perkembangannya dan kepribadian-kepribadian lainnya yang ada dalam diri Kevin.

Sunday, July 21, 2024

Analisis Kasus Sosial "Budaya Menangkap Paus Lamalera"

sumber : profauna.net

sumber : KabarPedia


I. Gambaran Masyarakat

Lamalera merupakan sebuah kampung yang terletak di Kabupaten Lembata Nusa Tenggara Timur (NTT). Masyarakat Lamalera merupakan masyarakat yang memandang laut dan darat mempunyai pengaruh hubungan yang saling timbal balik. Apa yang dilakukan seseorang di darat akan mempengaruhi apa yang akan terjadi di laut, begitu pun sebaliknya. Pengetahuan masyarakat terhadap hubungan laut dan alam memunculkan persepsi bahwa perilaku yang sesuai dengan norma yang dianut harus selalu dilakukan agar ekosistem selalu stabil dan dapat dimanfatkan secara berkelanjutan. Keyakinan ini pula yang menjadikan prosesi penangkapan paus yang merupakan mata pencaharian utama di Lamalera mengandung nilai dan norma yang khas.

Masyarakat Lamalera merupakan masyarakat dengan tradisi yang dipengaruhi oleh ajaran Katolik, karena daerah Lamalera termasuk salah satu daerah penyebaran Katolik pertama di Indonesia. Masyarakat melakukan berbagai ritual yang berkaitan dengan penangkapan paus, diantaranya perayaan misa arwah yang dilaksanakan di pantai depan Kapel Santo Petrus yang dipimpin oleh seorang Pastor. Misa dilanjutkan keesokan harinya dengan misa lefa dan pemercikan air suci ke perahu-perahu. Sedangkan upacara ceremoti dihadiri oleh seluruh masyarakat di kampung Lamalera untuk membicarakan seluruh persoalan terutama persoalan mengenai perburuan dengan berbagai tahapan yang telah disepakati bersama dan harus dilaksanakan oleh seluruh masyarakat.

Dalam perspektif psikologi, agama mempunyai pengaruh yang besar dalam setiap perilaku yang muncul. Dasar pengetahuan agama merupakan spirit yang cukup besar dalam menjaga keberlangsungan kearifan lokal atau justru menjadi dasar munculnya kearifan lokal. Pemaknaan lingkungan yang kaya akan nilai-nilai keterikatan dengan alam ditunjukkan dalam prosesi penangkapan paus yang dilakukan dengan menggunakan peralatan yang sederhana yaitu layar, tali (yang terbuat dari benang kapas, daun gebang dan serat kulit waru), pancing, tempuling atau harpun, peledang (perahu) dari kayu, sampan, galah tempat menamcapkan harpun untuk menombak, alat untuk menggayung air, gentong air, dan faje (alat untuk mendayung). Hal ini sangat berbeda dengan yang dilakukan sebagian penduduk di luar Lamalera yang melakukan perburuan dengan menggunakan peralatan yang merusak lingkungan. Penangkapan paus yang dilakukan oleh masyarakat Lamalera hanya bertujuan untuk konsumsi masyarakatnya, dan bukan untuk keperluan niaga yang bertujuan mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya.

Selain teknik penangkapan, masyarakat Lamalera juga menentukan jenis dan kondisi paus yang dapat ditangkap yaitu paus sperm yang dalam kondisi tidak hamil. Paus biru dilindungi dan tidak menjadi sasaran penangkapan karena berdasarkan mitologi yang diyakini oleh masyarakat secara turun temurun, paus biru pernah berjasa menolong penduduk Lamalera yang mengalami kecelakaan di laut. Oleh karena itu, paus biru harus dihormati dan tidak boleh ditangkap.

Masyarakat Lamalera tidak hanya memiliki kearifan terhadap sumber daya alam, namun juga kearifan yang sangat mulia terhadap sesamanya. Masyarakat menempatkan para janda, fakir miskin dan anak yatim piatu pada posisi utama dalam pembagian hasil laut, yang menunjukkan tingginya naluri prososial yang dimiliki oleh masyarakat Lamalera. Tubuh koteklema dinilai telah memiliki peta khusus untuk pembagian, misalnya selain daging dan lemaknya, para pemilik kapal berhak mendapatkan bagian dari jantung dan sayatan bagian ekor diberikan kepada matros yang ikut membunuh paus. Semua penduduk telah mengetahui bagian mana yang sudah menjadi haknya, dan hak tersebut telah diatur berdasarkan perannya dalam perburuan paus maupun perannya dalam hubungan sosial.

Kesahajaan juga sangat tercermin dalam mekanisme pasar yang dilakukan oleh masyarakat Lamalera. Masyarakat masih mempertahankan sistem barter dalam memperoleh barang kebutuhan. Di atas pegunungan ada desa yang dinamakan Wulandoni, yang setiap hari Sabtu sering dilakukan pasar barter. Banyak pendatang membawa barang seperti jagung, pisang sampai bahan bahan kebutuhan rumah tangga yang ditukarkan dengan daging paus. Aktivitas barter tersebut bukan hanya menjadi bagian dari aktivitas yang telah dilakukan secara turun temurun, namun melalui sistem barter masyarakat Lamalera dapat terjaga dari dampak negatif pertarungan ekonomi global yang sangat ditentukan oleh naik turunnya nilai tukar mata uang. Sistem barter mengandung nilai-nilai yang sangat arif yang ingin dijaga oleh masyarakat Lamalera.

II. Teori Pendukung Analisis

Psikologi lingkungan merupakan bagian dari ilmu psikologi yang mempelajari hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Lebih jelas Holahan (1982) mendefinisikan psikologi lingkungan sebagai bidang psikologi yang meneliti hubungan timbal balik antara lingkungan fisik dengan tingkah laku dan pengalaman manusia. Hubungan timbal balik disini bermakna memposisikan perilaku manusia dan kondisi lingkungan sebagai sentral dalam pembahasan permasalahan lingkungan.

Perilaku manusia sebagaimana dikemukakan dalam Gestalt disebabkan oleh proses-proses persepsi, sehingga mempelajari proses persepsi dan kognisi manusia lebih penting daripada mempelajari perilaku manusia yang tampak. Sementara itu, teori medan dari Kurt Lewin menjelaskan hubungan antara manusia dengan alam, dimana perilaku manusia merupakan fungsi dari lingkungan dan organisme. Teori ekologi ini mempunyai asumsi dasar yaitu: a) perilaku manusia terkait dengan koteks lingkungan, b) interaksi timbal balik yang menguntungkan antara manusia dengan lingkungan, c) interaksi manusia dengan lingkungan bersifat dinamis, dan d) interaksi manusia dengan lingkungan terjadi dalam beberapa level dan tergantung pada fungsi. Salah satu teori yang didasarkan pada pandangan ekologis adalah behaviour setting (setting perilaku). Teori behaviour setting lebih menekankan pada perilaku kolektif, yakni hubungan antara manusia dengan lingkungan lebih dijelaskan dari sisi sifat atau karakteristik sosial seperti kebiasaan, aturan, aktifitas tipikal, dan karakteristik fisik.

Dalam konteks kehidupan sosial, teori ekologis ini merupakan pendekatan yang dapat menerangkan munculnya kearifan lokal dari sudut pandang psikologi lingkungan. Sedangkan teori-teori yang lain dapat bermanfaat untuk menjelaskan dinamika psikis sosial masyarakat dalam menghadapi perubahan-perubahan dari lingkungan. Pola adaptasi yang mengandung karakteristik sosial (kebiasaan, aturan, aktifitas tipikal, dan karakteristik fisik) akan dapat membentuk kepribadian yang khas dari masyarakat. Ketika pola adaptasi ini dilakukan secara kolektif maka akan mencerminkan kepribadian kolektif atau kepribadian masyarakat. Kepribadian ini kemudian disepakati dalam bentuk norma-norma yang harus ditaati masyarakat secara turun temurun, yang kemudian membentuk sebuah kearifan lokal. 

Kearifan lokal merupakan produk dari hubungan perilaku masyarakat terhadap alam dan sebaliknya hubungan alam terhadap perilaku masyarakatnya, termasuk norma-norma yang terkait dengan pengetahuan, teknologi, kepercayaan dan kelembagaan yang dipraktekan oleh masyarakat selama bertahun-tahun dalam mengelola sumberdaya alam yang ada, yang bertujuan agar keseimbangan ekosistem selalu terjaga. Bentuk kearifan lokal yang dimiliki suatu daerah akan berbeda dengan daerah lainnya sesuai dengan setting lingkungan yang dihadapi oleh masyarakat di daerah tersebut.

III. Analisis Dengan Teori Komponen Latar Sosial

Teori komponen latar sosial berdasarkan pada novel Suara Samudra Catatan Lamalera karya Maria Matildis Banda, "Kearifan Lingkungan Pada Masyarakat Lamalera" dan "Tradisi Berburu Paus Desa Lamalera Ntt". Latar sosial berkenaan dengan aspek-aspek berikut: 1) Budaya, 2) Keyakinan, 3) Pola pikir, 4) Sikap, 5) Status sosial, 6) Organisasi sosial, 7) Kesenian, dan 8) Bahasa.

  1. Aspek Budaya. Wujud budaya lebih dominan digambarkan dalam kegiatan perburuan mamalia paus yang merupakan budaya turun-temurun dan dilakukan dengan peralatan tradisional seperti peledang (perahu layar tanpa mesin) dan tempuling (tombak bambu yang ujungnya berkait terbuat dari besi). Dalam masyarakat Lamalera, terdapat suatu gagasan (keyakinan) yang berdasar dari tradisi turun-temurun bahwa motif koteklema tidak diizinkan pemakaiannya pada sarung tenun hasil kerajinan tangan masyarakat setempat kecuali giginya, dikarenakan keistimewaan dan kesakralan yang disematkan pada koteklema oleh masyarakat Lamalera.

Sunday, July 14, 2024

Analisis Kasus Hukum "Remaja yang Menikam Ibunya 79 Kali"

sumber : HypeMY

sumber : Denver7

I. Gambaran Permasalahan Subjek

Isabella Guzman merupakan seorang remaja asal Colorado, Amerika Serikat yang membunuh ibu kandungnya sendiri pada tahun 2013 silam. Saat kasus pembunuhan tersebut terjadi Isabella masih berusia 18 tahun. Diketahui jika Isabella telah memiliki masalah perilaku sejak kecil. Karena kekhawatiran tersebut, Ibunya mengirim Isabella yang saat itu berusia 7 tahun untuk tinggal bersama dengan ayah kandungnya. Isabella akhirnya tinggal bersama kembali dengan ibu kandungnya saat berusia 14 tahun, tetapi tampaknya memiliki permasalahan selama masa remajanya. Berikut rangkuman informasi lebih mendalam mengenai kasus pembunuhan tersebut :

  • Hubungan Isabella dengan Ibu Kandungnya. Isabella Guzman dan ibu kandungnya bernama  Yun Mi Hoy memiliki hubungan yang tidak terlalu baik. Hubungan keduanya semakin memburuk ketika ibunya memutuskan untuk menikah lagi. Isabella dan ibunya kerap kali bertengkar, dan seiring berjalannya waktu sikapnya semakin kasar dan tidak menghormati orang tuanya, bahkan Isabella pernah meludahi wajah ibunya saat sedang bertengkar hebat.
  • Hubungan Isabella dengan Ayah Kandungnya. Diketahui, Isabella lebih dekat dengan ayah kandungnya yang bernama Robert Guzman, karena seringkali Isabella dan ayahnya berbincang dari hati ke hati. Sejak ibunya memutuskan untuk bercerai dan menikah lagi Isabella menganggap bahwa ayahnya berada di pihak yang lebih menderita, dan ibunya sebagai pihak yang jahat atau antagonis.
  • Isabella Kirim E-mail Ancaman Kepada Ibunya. Sebelum melakukan aksi kejamnya, Isabella Guzman sempat mengirimkan e-mail kepada ibunya. Dalam e-mail tersebut, Isabella menuliskan ancaman kepada sang ibu yang berisi "Anda akan membayarnya". Ibunya sempat meminta bantuan kepolisian karena merasa khawatir dan ketakutan atas isi dari e-mail tersebut, lalu pihak polisi mendatangi rumah Isabella dan menasehatinya, saat itu polisi berhasil menenangkan Isabella untuk sementara waktu.
  • Isabella Menikam Ibunya di Kamar Mandi. Ayah Tiri Isabella, Ryan Hoy mengungkapkan jika peristiwa penikaman tersebut terjadi di dalam rumah tepatnya di kamar mandi lantai 2. Pada pukul 9.30 malam, istrinya Yun Mi Hoy pulang dari kerja dan mengatakan kepada Ryan yang sedang makan di ruang tamu bahwa dirinya ingin mandi dan naik ke lantai atas. Sekitar pukul 10 malam, Ryan mendengar jeritan istrinya memanggil namanya diikuti suara dentuman keras seperti pukulan dan segera berlari ke kamar mandi di lantai atas, namun Isabella dengan cepat menutup dan mengunci pintu kamar mandi. Ryan melihat darah mengalir dari bawah pintu kamar mandi dan langsung berlari ke lantai bawah untuk menelpon 911. Sesaat setelah itu, Isabella keluar dari kamar mandi dan berjalan keluar sambil memegang pisau yang telah berlumuran darah, menatap lurus ke depan dan berjalan melewati Ryan.
  • Isabella Menikam Ibunya Sebanyak 79 kali. Isabella menikam ibunya, Yun Mi Hoy yang berusia 47 tahun sebanyak 79 kali, termasuk 31 kali di wajah dan 48 kali di leher. Isabella juga menghabisinya ibunya dengan menggunakan tongkat baseball.
  • Isabella Ditangkap Usai Menjadi Buron Selama 16 Jam. Usai melakukan aksi kejamnya, Isabella kabur ke sebuah minimarket di dekat rumahnya untuk membersihkan diri. Isabella mengatakan kepada petugas minimarket, bahwa dirinya telah diperkosa dan meminta izin untuk mencuci rambutnya di wastafel dan mengganti pakaiannya.
  • Isabella Didiagnosis Mengalami Skizofrenia dan Delusi Paranoid. Dr Richard Pounds yang merawat Isabella mengatakan bahwa gadis tersebut mengalami gangguan jiwa skizofrenia dan delusi paranoid (suara dan visual) selama bertahun-tahun. Saat dirawat di rumah sakit jiwa Colorado di Pueblo, Isabella sering menatap ke ruangan kosong, lalu berbicara dengan seseorang yang tidak terlihat dan tertawa sendiri. Isabella mengalami delusi dan meyakini jika Yun Mi Hoy bukanlah ibu kandungnya, melainkan sosok wanita bernama Cecelia. Isabella membunuh ibu kandungnya dengan tujuan untuk menyelamatkan dunia.
  • Isabella Mengaku Mendapatkan Kekerasan dari Keluarga. Selama proses perawatan di rumah sakit jiwa, Isabella mengakui jika dirinya kerapkali mendapat kekerasan dari keluarganya di rumah, karena orang tuanya merupakan penganut ajaran Jehovah. Kekerasan tersebut semakin parah ketika Isabella memutuskan keluar dari ajaran tersebut saat usianya 14 tahun. Namun pernyataan Isabella tersebut masih belum dapat dipastikan kebenarannya.

II. Analisis dengan Teori Psikososial

Erik Erikson, seorang tokoh psikologi yang mengembangkan teori psikososial, mengemukakan bahwa perkembangan kepribadian seseorang berasal dari pengalaman sosial yang telah dilalui sepanjang hidupnya sehingga disebut sebagai perkembangan psikososial, yang melibatkan aspek psikologis atau mental serta kondisi sosial. Teori perkembangan psikososial ini menggambarkan dampak dari pengalaman sosial bagi individu dari segala jenjang usia.

Menurut Erikson perkembangan kepribadian seseorang terjadi dalam serangkaian tahapan, dan akan terus berubah karena menyesuaikan pengalaman dan informasi baru yang diperoleh dari interaksi sehari-hari individu dengan orang lain. Setiap tahapan dibangun berdasarkan dari tahapan sebelumnya, yang membuka jalan untuk ke periode perkembangan berikutnya. Dalam setiap tahapan, individu tidak akan lepas dari adanya konflik yang justru dapat berfungsi sebagai titik balik dalam proses perkembangan. Jika individu berhasil menangani konfliknya dengan baik, maka akan muncul tahapan kekuatan psikologis yang dapat menolongnya sepanjang hidup. Sebaliknya, jika individu gagal dalam menangani konfliknya, maka individu akan kesulitan untuk dapat mengembangkan keterampilan penting yang diperlukan untuk menjadi diri yang kuat, merasakan ketidakseimbangan dalam aspek-apek perkembangannya, dan muncul perasaan tidak mampu dalam diri individu.

Pada kasus Isabella Guzman, apabila dikaitkan dengan teori perkembangan psikososial milik Erik Erikson yang terdiri dari 8 tahap perkembangan, maka Isabella yang pada saat kejadian berusia 18 tahun berada di tahap 5 Identity vs. Confusion (identitas vs kebingungan). Tahap ini memainkan peranan yang mendasar dalam perkembangan perasaan dan identitas diri yang dimiliki oleh individu, serta mempengaruhi perilaku dalam tahap perkembangan selanjutnya. Namun, sebelum mencapai tahap 5, apabila berfokus pada tahap psikososial sebelumnya, Isabella telah mengalami hambatan pada perkembangan di tahap 3 Initiative vs Guilt (prakarsa vs rasa bersalah), terjadi ketika orang tua Isabella bercerai saat usianya 3 tahun dan pada tahap 4 Industry vs Inferiority (industri vs inferioritas), dimana Isabella memiliki masalah pada perilakunya. Ketika Isabella berusia 7 tahun, Yun Mi Hoy, ibu kandungnya sengaja mengirimkan Isabella ke rumah ayah kandungnya untuk tinggal bersama, karena ibunya tidak tahan dengan perilaku bermasalah Isabella ketika sebelumnya tinggal bersama setelah perceraian terjadi, termasuk dengan ayah tiri Isabella.

Lebih jelasnya, tahap 3 berfokus pada kekuatan dan kendali individu terhadap dunia dan interaksi sosialnya, apabila individu mengalami kegagalan pada tahap ini maka akan timbul perasaan tertinggal, perasaan bersalah, ragu dan kurang memiliki inisiatif yang dapat berdampak pada kualitas ego atau yang dikenal sebagai tujuan tidak akan muncul. Sedangkan, di tahap 4 individu yang hanya menerima sedikit atau tidak memperoleh sama sekali dorongan dari orangtua, guru atau teman sebaya akan tumbuh menjadi seseorang yang meragukan kemampuannya untuk sukses. Jika individu mampu mencapai tahap 4 dengan baik, maka pada tahap 5 individu yang telah menerima dorongan dan penguatan positif akan memunculkan keyakinan pada diri, kemandirian, kontrol diri yang kuat dan sebaliknya jika individu gagal mencapai tahap 4 dengan baik maka dapat timbul perasaan tidak aman, binggung terhadap diri sendiri maupun masa depannya. 

Apabila dilihat dari latar belakang kehidupan Isabella, dirinya mengalami kebingungan untuk menentukan mana yang benar dan mana yang salah dari peranan orangtuanya setelah keduanya memutuskan untuk bercerai. Isabella juga kurang mendapatkan dorongan dan penguatan positif yang sesuai dengan kondisi dirinya, meskipun ayahnya merupakan sosok keluarga yang dekat dengan Isabella dibandingkan anggota keluarga yang lain, namun ayahnya tinggal di tempat yang berbeda dengan Isabella serta kurang bisa memahami kondisi psikologis Isabella secara lebih mendalam. Karena beberapa jam sebelum peristiwa penikaman terjadi, ayahnya sempat datang ke rumah menemui Isabella secara langsung untuk memberikan nasehat kepada putrinya tersebut agar menghormati ibunya, mencoba lebih mendengarkan dan semua akan baik-baik saja. Robert Guzman, ayah Isabella menganggap jika percakapannya dengan putrinya sore itu berhasil membuat Isabella mengerti, tanpa membayangkan akan terjadi peristiwa penikaman di malam harinya.

Kemudian, apabila diidentifikasi dari tahap 4 yang berhubungan dengan dorongan dari pihak orang tua atau gurunya untuk mengembangkan perasaan mampu dan yakin akan keterampilan yang dimiliki, Isabella justru hanya menerima sedikit atau bahkan tidak mendapatkan dorongan dan penguatan positif sama sekali dari keluarga maupun teman sebayanya sejak Isabella masih kecil, ditambah lagi kehadiran ayah tirinya yang tidak diharapkan. Selain itu, Isabella juga drop out dari sekolah menengah atasnya. Berbagai situasi yang dihadapi Isabella tersebut secara bertahap menjadi pemicu semakin terhambat perkembangan identitasnya. Isabella tumbuh menjadi sosok pribadi yang meragukan dirinya sendiri serta tidak memikirkan bagaimana perilakunya dapat berdampak negatif terhadap dirinya maupun orang lain.

Kesulitan Isabella dalam menghadapi konflik secara internal tersebut kemudian berdampak negatif pada perkembangan identitas egonya. Menurut Erikson, identitas ego berubah secara konstan karena pengalaman baru dan informasi yang diperoleh tiap hari melalui interaksi dengan orang lain. Sedangkan pengalaman baru yang berhubungan dengan interaksi sosial tidak diperoleh oleh Isabella secara maksimal, dimana Isabella sebenarnya tidak memiliki teman dekat. Saat salah satu temannya diintrogasi oleh para penyidik, diperoleh informasi jika sebagian besar teman Isabella tidak menyukainya dan menggangap Isabella adalah seseorang yang kasar dan pembohong.


Kritik, saran maupun pujian tentunya akan sangat membantu penulis agar terus semangat 
dalam meningkatkan kemampuan untuk dapat membuat tulisan yang lebih baik kedepannya.
Terima kasih dan Semoga bermanfaat.

- Merinta Wira A


Referensi :

https://allthatsinteresting.com/isabella-guzman

https://murderpedia.org/female.G/g/guzman-isabella.htm

https://www.killerqueenspodcast.com/free-weekly-episode-isabella-guzman/

https://www.westword.com/news/photos-isabella-guzmans-insanity-plea-accepted-for-stabbing-her-mom-151-times-5824652

https://www.cbsnews.com/colorado/news/who-is-isabella-guzman-aurora-murder-stabbed-mother-yun-hi-moy/dr Richard Pounds

https://www.verywellmind.com/trust-versus-mistrust-2795741